Jawa Timur |Sumut.net – Berikut ini sosok Andrianto (45) yang berjalan kaki lintas provinsi dari Jawa Timur ke Jawa Tengah setelah sukses dimutasi.
Ini sebagai nazar setelah 6 tahun menunggu mutasi.
Guru tersebut mengungkap kebahagiaannya dengan aksi jalan kaki lintas provinsi usai mendapatkan mutasi.
Sang guru sebelumnya harus menunggu selama 6 tahun untuk mendapatkan mutasinya disetujui.
Aksinya pun viral di media sosial.
Dalam video tersebut, tertera keterangan bahwa jalan kaki ini dilakukan setelah ia berhasil mendapatkan mutasi untuk mengajar di kampung halamannya, Kecamatan Tirtomoyo, Wonogiri, Jawa Tengah.
“Saya sudah 14 tahun di Magetan. Jarak dari rumah Tirtomoyo ke sekolah itu 70-80 km. Setiap hari naik motor, perjalanan 2 jam, berangkat setelah subuh jam 5 pagi, sampai sekolah jam 7,” ungkapnya dikutip dari Tribun Solo pada Minggu (22/12/2024).
Setiap sore, ia pun harus menempuh perjalanan pulang yang lebih lama karena kondisi jalan yang lebih ramai.
“Setiap harinya, saya sampai di rumah ketika Maghrib,” tambahnya.
Keinginan untuk pindah dan lebih dekat dengan keluarganya muncul karena ia ingin lebih banyak mendampingi kedua anaknya.
Apalagi saat ini ia tengah menunggu kelahiran anak ketiganya.
“Orang bekerja kalau jauh dari keluarga itu kan setelah lama inginnya dekat dengan keluarga, anak saya juga butuh pendampingan,” ungkap Andrianto.
Proses mutasi yang dimulai sejak 2018 tidak berjalan mulus.
Pengajuan mutasinya ditolak karena tidak ada guru yang bisa menggantikan posisinya.
Namun, ia tidak menyerah dan terus mengajukan permohonan mutasi hingga akhirnya pada Juli 2024, pengajuannya diterima.
“Setelah diterima berkasnya harus naik ke Gubernur, Kemendagri dan BKN alurnya. Lalu akhir Oktober dapat SK, di SK dinyatakan saya pindah per 1 November,” katanya, menjelaskan alur birokrasi yang panjang.
Selama proses mutasi, Andrianto pernah bernazar kepada teman-teman gurunya. Bahwa jika mutasinya disetujui, ia akan berjalan kaki lintas provinsi.
Aksi jalan kaki itu dilaksanakan pada 31 Oktober 2024, tepat di hari terakhirnya mengajar di SMP Negeri 2 Plaosan.
Perjalanan tersebut mengarah dari SMP Negeri 2 Plaosan ke Kecamatan Puhpelem, Wonogiri, dengan jarak sekitar 15 kilometer dan melintasi delapan desa.
“Perjalanan 5 jam. Dari Puhpelem ke rumah lanjut menggunakan motor. Jadi jalan kaki dari Jawa Timur ke Jawa Tengah,” jelas Andrianto.
Andrianto menambahkan video aksi jalan kakinya diunggah pada 1 November 2024.
“Niatnya hanya berbagi rasa syukur, tidak ada niatan ingin viral. Luapan kegembiraan saja. Sekarang sudah lega,” tutupnya. (Red)